jalur Pendakian |
Gunung gede ini memiliki 3 jalur (berurutan dari trek yang mudah hingga tersulit) :
1. jalur Cibodas : yang ringan dengan trek tidak terlalu menanjak dan selalu mendapatkan pesona curug (air terjun yang banyak) di sekelilingnya. akan tetapi lama perjalananya sekitar 8 jam normal, dan jika terlalu sering berhenti karena terpesona dengan air terjun maka akan menyita waktu lebih lama lagi.
2.Jalur Gunung Putri : jalur cepat dan menanjak tanpa bonus (menanjak dan terus menanjak) dan hingga sampai surya kencana 6 jam perjalanan normal. Selama perjalanan pun tidak tersedia air yang melimpah seperti cibodas.
3. Jalur Salabintana : masih belum penglaman lewat jalur ini dan belum mendapat data akurat soal ini, akan tetapi denger-denger sih jalur ini lebih berat cadas nanjak dan cepat, perkiraan waktu tempu adalah 5 jam cmiiw (colek me if i wrong), terletak di sukabumi nanti jika berkesempatan naik kembali, saya akan coba lewat jalur salabintana
kami ber 8 berangkat lewat jalur gunung putri. sebelum itu salah satu teman kami telah mengurus surat-surat perijinan pendakian, beberapa minggu sebelumnya. karena gunung ini sangat-sangat ketat, maka sebelum berangkat tiba-tiba mampirlah dulu ke website resmi TNGP (Taman Nasional Gunung Gede Pangrango). jika tidak, bersiaplah di tolak di pos registrasi. meeting point kami adalah di Cipanas, dan selanjutnya mengurus registrasi ke pos penjaga.
Berikut hasil pengalaman dari kami :
Bus Kampung Rambutan - Cipanas : Rp. 20,000,00
Angkot Cipanas - G. Putri Rp. 10,000,00
Simaksi (Surat ijin Masuk kawasan konservasi) : Rp. 7,500,00
"Perjalanan ini terasa sangat menyenangkan, karena engkau ada di dekatku kawan"
Perjalanan
Perjalanan dimulai hari jumat dari kampung rambutan, kami, (saya, fahmy, rendi, dan pradikta) berangkat sekitar pukul 22.00 WIB. dengan bus kami menuju pasar cipanas dan tiba di cipanas sekitar pukul 01.30. kami meeting point dengan srikandi kawan kami (septi,Ika,Iie), saya berkenalan dengan bang darwin, seorang kawan dari srikandi tersebut, tapi sayang bang darwin tidak ikut rombongan kami karena akan melakukan lomba mountain runner (pasti, bang darwin adalah type orang ber-dengkul racing keluaran terbaru) kami segera mengurus perjinan di pos untuk mengejar waktu pukul 06.00 berangkat segera.
Sunrise dari pos penjagaan |
Sabtu 06.00
pemandangan ladang sawah menjadi awal pembuka perjalanan kami, para petani sudah memulai hari dengan kembali menjemput rizkinya, benar-benar harmoni. 45 menit berselang, mulailah jalan yang miring dan menanjak terlihat mendekati kami seakan tamu teristimewa.
Awal sebuah perjalanan |
Terlihat Gunung Putri |
entah kenapa di namakan Gunung putri, mungkinkah bentuk gunung tersebut seakan mahkota seorang putri. lanjut perjalanan gerbang selamat datang telah menyapa kami dengan malu, seakan setelah gerbang ini sebagai pemisah apakah kami mau balik pulang atau mengungkap rasa penasaran kami dengan melangkah maju terus, dan menyingkap tabir apa saja yang di sembunyikan panorama gunung ini.
Gerbang selamat datang (Legok Leunca) |
benar saja, saya terkaget-kaget dengan trek yang langsung menanjak tidak memberikan ruang sama sekali untuk datar, terus menanjak, jika ada yang pernah naik semeru. maka trek ini seperti jalur antara pos 3 menuju pos 4 yang menanjak dan kalimati ke arco podo. atau antara jalur lemah jiwa di trek welirang -arjuna. gestur rata tanahnya mirip dengan arcopodo, tiap langkah antara satu tanjakan ke tanjakan lain di dominasi akar pepohonan. benar-benar menguras tenaga
Cek ketinggian |
Istirahat di Pos 1 |
saltu hal fenomena yang hanya ada di Gunung gede, tak perlu kawatir kekurangan bekal, karena di sana jual nasi bungkus. :D seperti bukan naik gunung. kami melanjutkan ke pos selanjutnya dengan kekuatan penuh setelah cukup beristirahat
the three lion |
10.00
90 menit selanjutnya kami merapat di pos ke 2 pos buntut Lutung, saya dan fahmy telah menjadi sweeper, paling belakang. dengkul saya masih normal belum saya modifikasi. dari pos 2 buntut lutung, kami melanjutkan perjalanan ke pos ke 3 pos lawang sekateng mungkin sekitar 90 menit . antara trek buntut lutung dan lawang sekateng memang luar biasaa, menanjak dan menanjak, berpegangan dari akar pohon satu dengan akar pohon lainya. berpikir apakah memang tekstur jalur gunung di daerah jawa barat dan jawa timur berbeda, yang saya tahu di jawa timur treknya panjang dan tidak menguras energi walau gunungnya tinggi sekalipun. berbeda dengan di gunung gede yang cukup menguras tenaga. mantab
trek tanjakan |
Jeng-jeng kami bertemu dengan mountain runner (bang darwin) dan memperkenalkan kepada kami bang ibo (saudara kandung dari Ika), tahukah apa yang membuat kami speachless. kami berangkat tepat pukul 6 dan mereka berangkat pukul 10.00 dan dalam hitungan jam saja mereka telah menyusul kami, dan mereka nomor 1 melampaui kawan2 penantangnya. luar biasa. memang bang ibo adalah keluarga pendaki, keren banget.
Team Mountain runner |
Selanjutnya kami ada di pos 4 Pos simpang Maleber, kami beristirahat sejenak dan melanjutkan perjalanan. kami mulai dapat mengatur napas dan sedikit lebih berkurang karena tanjakanya berangsur-angsur landai, terdapat 2 jalan yang diselingi kanopi di kiri kananya, ini merupakan pertanda cahaya surga, surya kencana semakin dekat.
Kanopi pertama |
setelah berjalan keluar dari kanopi, tanjakan naik kembali, menguras energi dan tenaga, tapi tidak berlangsung lama, mungkin sekitar 45 menit dan bertemu kembali dengan kanopi yang ke 2, disini suara khas angin khas lembah telah terdengar, bau eidelweis pula dan pepohonan yang menutupi langit-langit perjalanan kami telah berangsur-ansur berkurang. surya kencana berada di ketinggian 2700 mdpl sedangkan, altimeter di jam saya menunjukan 2750 mdpl berarti jalan ke depan akan menurun ke lembah surya kencana. kami telah melewati gunung putri. Semakin dekat
Kanopi ke 2 |
01.00
Masyallah, laahaula kuwwata illa billah hil alii yil adzim, segala pujian hanya pada Allah, sangat indah sekali surya kencana, sangat worthy dengan perjuanganya. hilang capek, penat, seakan luruh luntur dari tubuh ini. bagaikan anak kecil yang telah menemukan mainan yang hilang, sungguh takjub di buat nya.
alhamdulillah |
ketakjuban ini seperti ketika saya pertamakali tiba di ranu kumbolo, atau di bukit bukit bromo, jarang gunung memiliki keindahan dan daya tarik yang memesona.
masyallah |
dan Gunung Gede ini adalah salah satu list gunung yang wajib untuk di datangi, dengan panorama yang sungguh memesona. MasyAllah
laa ilaa ha illallah |
salah satu daya tariknya adalah bunga eidelweis yang seperti perkebunan, banyak sekali, dan saat kami kesana, bunga tersebut mulai bermekaran dari tangkainya.
kebun eidelweis |
Lihatlah betapa seakan kita sedang berjalan di kebun bunga eidelweis, disini sangat terawat eidelweisnya. alhamdulillah, saya catat, ini adalah bulan juni ketika saya ke gunung gede, bulan dimana mekarnya eidelweis seukuran kuncupnya. indah sekali
Kami segera mencari tempat berkemah yang pasti dekat dengan sumber airnya.
banyak pendaki berkemah di dekat sungai kecil |
Pantaslah Gunung Gede menjadi primadona art di kawasan jawa barat ini
Kabut mulai turun ke lembah |
Setelah medapatkan tempat untuk mendirikan kemah, kami lantas segera mendirikanya dan juga untuk melapor kepada sang Khalik
Sholat jamaah |
kami segera membuat makanan untuk sore dan malam nanti, supaya cukup di gunakan untuk summit attack malam nanti.
memasak |
membersamai sore dengan sedikit melepas beban di tenda
Dari Tenda |
Hal lain yang menakjubkan adalah sumber air, di gunung gede sumber air melewati daerah perkemahan kami, dan juga deras airnya, dingin suhunya segar rasanya.
Bunga di pinggir sungai |
Tampaknya sore mulai berubah menjadi malam dengan matahari perlahan tenggelam
Sore telah mendekat |
kalaulah di puncak gunung, pasti akan lebih indah melihat sunset ini
Ter lihat benang hitam dan putih tanda kekuasaan Allah SWT |
Teringat tanggal 15 bulan purnama kami berkemah, seakan perjalanan ini telah di rencanakan.
Bulan indah bulat sempurna |
Pukul 21.00 kami pun beristirahat untuk summit attack besok pagi, bismillah
Update..
Summit Attack
05.00
Setelah nyenyak kami beristirahat, dan memulai dengan shlat subuh, kami pun segera bersiap untuk summit attack, kami berangkat dengan beberapa kawan yang siap mendaki. di tenda teh iie dan ika tidak ikut, karena mereka sudah pernah hingga puncak. Perjalanan kami di mulai dengan menyusuri jalan setapak dan berakhir dengan tanjakan yang cukup membuat nafas ngos-ngosan, mata yang tadinya masih mengantuk menjadi hilang lantaran berganti keringat. tekstur tanjakan berupa bebatuan dan di kanan kiri cabang dan ranting pohon menjadi pegangan kami. ini cukup mudah menurutku karena tidak harus berjibaku dengan lautan pasir seperti mahameru.
06.00
Kami sempat berpapasan dengan beberapa orang yang mulai turun. Sayangnya mentari bersinar mendahului kami sebelum sampai di puncak. sedikit kecewa memang, rencana perjalanan hingga puncak sebenarnya membutuhkan waktu cukup satu jam. akhirnya dengan terus berjalan, kami sampai di puncak gunung gede. eksotis. dan pemandanganya bagus banget.
berfoto bersama |
terlihat puncak pangrango |
Add caption |
"gunung tak kan lari|yang berlari adalah waktu
gunung tak kan berubah|yang berubah hanyalah catatan perjalananya
Gunung tak kan berganti| yang berganti adalah kawan seperjalanan
Gunung tak kan bertambah| yang bertambah adalah pengalaman"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar